Dasar-Dasar Metode Scrum

Scrum adalah kerangka kerja yang memungkinkan orang-orang mengatasi permasalahan kompleks secara efisien. Prosesnya memungkinkan pihak-pihak yang terlihat menghantarkan produk dengan optimal secara produktif dan kreatif. Esensi dari Scrum adalah sebuah tim kecil yang terdiri dari beberapa orang. Tim ini bersifat sangat fleksibel dan mampu beradaptasi.

Ken Schwaber dan Jeff Sutherland merupakan pengembang Scrum | Sumber Gambar (scrum.org)

Dasar-Dasar Metode Scrum

Catatan:
  1. Scrum dibangun di atas empirisme, yang menyatakan bahwa pengetahuan datang dari pengalaman dan pengambilan keputusan didasari oleh apa yang telah diketahui hingga saat ini.
  2. Scrum menggunakan pendekatan yang bertahap dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan kemampuan prediksi dan mengendalikan risiko.

Nilai Utama Scrum

Dasar-Dasar Metode Scrum

Komponen Scrum

Dasar-Dasar Metode Scrum
Anggota Tim

Dasar-Dasar Metode Scrum
  1. Product Owner () Bertanggung jawab menentukan rancangan produk
  2. Scrum Master (■) Bertanggung jawab menegakkan kerangka kerja Scrum agar proses pengembangan efisien.
  3. Development Team () Bertanggung jawab para proses pengembangan, mengajarkan arahan Product Owner.

Artefak

Ken Schwaber dan Jeff Sutherland merupakan pengembang Scrum | Sumber Gambar (scrum.org)
  1. Product Backlog
    • Dikelola oleh product owner.
    • Antrean pekerjaan yang dilakukan development team; seperti membuat fitur, menulis/menulis ulang kode, menambal bugs dll.
    • Terdiri dari deskripsi, urutan prioritas, estimasi kompleksitas, estimasi nilai bisnis. Sifatnya fleksibel berdasarkan kondisi tertentu.
  2. Sprint Backlog
    • Dikelola oleh development team.
    • Daftar pekerjaan (diambil dari product backlog) di setiap aktivitas sprint dengan tujuan tertentu.
    • Increment
    • Keluaran dari item product backlog yang diselesaikan dalam sprint.
    • Increment harus bersifat dapat digunakan terlepas apakah product owner memutuskan untuk merilisnya atau tidak.

Definisi “Selesai”
  1. Sebuah checklist yang disepakati bersama untuk menandakan sebuah increment selesai.
  2. Setiap anggotanya harusmemiliki pemahaman yang sama untuk memastikan adanya transparansi.
  3. Tujuan dari setiap Sprintadalah untuk menghantarkan fungsionalitas yang berpotensi untuk dirilis, sesuai dengan definisi “Selesai”.
Dasar-Dasar Metode Scrum
Contoh checklist yang mendefinisikan kondisi | Sumber Gambar (scrum.org)

Aktivitas Scrum

Dasar-Dasar Metode Scrum
  1. Sprint Planning
    • Membuat sprint backlog dansprint goal. Diikuti oleh semua anggota.
    • PO menjabarkan tujuan, DT menjabarkan dan menentukan apa yang akan dikerjakan.
  2. Daily Scrum
    • Diikuti tiap anggota DT, bercerita tentang aktivitas kemarin, kendala kemarin, dan rencana hari ini untuk capai sprint goal.
  3. Sprint Review
    • Meninjau increment oleh PO dan DT; bisa juga diikuti pihak terkait lainnya.
    • Meninjau proses dan berbagai masukan.
    • Diikuti DT dan SM.
    • Meninjau proses kerja DT.
    • Meninjau eksperimen perbaikan.
    • Memperbarui “definisi selesai”.
    • SM memberikan wawasan ke DT.

Kesimpulan
  1. Scrum adalah kerangka kerja yang memungkinkan orang-orang mengatasi permasalahan kompleks secara efisien
  2. Terdapat tiga pilar utama Scrum, yaitu transparasi, inspeksi dan adaptasi
  3. Kompenen Scrum yang sangat penting adalah peran, artefak dan aktivitas
  4. Sebuah checklist yang disepakati Bersama untuk menandakan sebuah increment selesai

Sumber Referensi :

Website : xbsoftware | mjvinnovation | scrum | scrum | scrum

Buku : Schwaber, K., & Sutherland, J. (2017). The Definitive Guide to Scrum: The Rules of the Game. Creative Commons.