Pornografi adalah gambar atau video atau tulisan yang menggambarkan perilaku seksual untuk menimbulkan gairah seksual. Konten pornografi ini bisa tersebar mulai dari film, animasi kartun, foto, komik, majalah, dan bahkan pada games atau permainan. Patut menjadi kewaspadaan, pornografi diketahui dapat membuat kecanduan dengan cara yang sama persis dengan kecanduan narkoba.
Misalnya saja, sekali menonton video porno, bisa menyebabkan seseorang ketagihan, ingin menyaksikannya lagi dan lagi. Sementara, ketika sudah ketagihan, otak seseorang lantas dipenuhi dengan rangsangan. Akibatnya, mereka akan terbiasa berpikir kotor dan bisa melakukan hal yang tidak boleh dilakukan.
Bahaya Pornografi merusak Otak
Dalam video edukasi mengenai Bahaya Pornografi yang dimuat dalam laman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI pada Selasa (18/6/2019), dijelaskan bahwa pre frontal cortex atau bagian depan otak para pecandu pornografi akan rusak dan mengecil. Padahal, bagian otak tersebut memegang peranan penting dalam tubuh yang membuat beda antara manusia dengan hewan.
Berikut ini beberapa kerugian lain yang bisa didapat oleh para pecandu pornografi:
Melansir Buku Parenting untuk Pornografi di Internet (2010) karya Ridwan Sanjaya, Christine Wibhowo, dan Arista Prasetyo Adi, kecanduan pornografi juga dijelaskan dapat membuat otak bagian tengah depan (ventral tegmental area) mengecil atau menyusut. Penyusutan sel otak yang memproduksi dopamine atau zat kimia pemicu rasa senang itu dapat mengacaukan kerja neutotransmitter atau pengirim pesan.
Selain itu, kekacauan tersebut akan menimbulkan turunnya self-control dalam diri seseorang. Menurut Ahli Bedah Saraf Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi bahkan lebih berat dibanding dengan kecanduan lainnya.
Tidak seperti adiksi lainnya, kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi, serta diikuti dengan perilaku seksual. Apabila gangguan perilaku dan kemampuan intelegensia itu meluas, bukan tidak mungkin akhirnya akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik, mental, dan sosial orang yang kecanduan pornografi.
Misalnya saja, sekali menonton video porno, bisa menyebabkan seseorang ketagihan, ingin menyaksikannya lagi dan lagi. Sementara, ketika sudah ketagihan, otak seseorang lantas dipenuhi dengan rangsangan. Akibatnya, mereka akan terbiasa berpikir kotor dan bisa melakukan hal yang tidak boleh dilakukan.
Dalam video edukasi mengenai Bahaya Pornografi yang dimuat dalam laman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI pada Selasa (18/6/2019), dijelaskan bahwa pre frontal cortex atau bagian depan otak para pecandu pornografi akan rusak dan mengecil. Padahal, bagian otak tersebut memegang peranan penting dalam tubuh yang membuat beda antara manusia dengan hewan.
Berikut ini beberapa kerugian lain yang bisa didapat oleh para pecandu pornografi:
- Fungsi otak menurun
- Jalur komunikasi di dalam otak terganggu. Dalam hal ini akan mengganggu fungsi otak seperti, emosi, pemusatan perhatian, pergerakan, kecerdasan dan pengambilan keputusan
- Seseorang mencontoh perilaku seperti yang dilihat dalam tayangan atau gambar pornografi
- Pada anak-anak, pornografi bisa membuat cemas dan sedih karena imajinasi mereka mengenai seksualistas tidak tercapai secara langsung
- Anak-anak juga bisa merasa jiji, syok, malu, marah, dan takut karena mereka masih terlalu muda untuk memperlajari hal-hal tersebut Sulit bermain dengan teman-teman karena fungsi kesenangan di otak sudah berbeda dengan anak seumuran lainnya Berperilaku kasar, di mana pada saat dewasa orang yang sudah kecanduan pornografi cenderung akan menganggap pasangannya sebagai objek seksual semata sehingga harga diri pasangananya dianggap rendah dan berhak melakukan apapun
Melansir Buku Parenting untuk Pornografi di Internet (2010) karya Ridwan Sanjaya, Christine Wibhowo, dan Arista Prasetyo Adi, kecanduan pornografi juga dijelaskan dapat membuat otak bagian tengah depan (ventral tegmental area) mengecil atau menyusut. Penyusutan sel otak yang memproduksi dopamine atau zat kimia pemicu rasa senang itu dapat mengacaukan kerja neutotransmitter atau pengirim pesan.
Selain itu, kekacauan tersebut akan menimbulkan turunnya self-control dalam diri seseorang. Menurut Ahli Bedah Saraf Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi bahkan lebih berat dibanding dengan kecanduan lainnya.
Tidak seperti adiksi lainnya, kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi, serta diikuti dengan perilaku seksual. Apabila gangguan perilaku dan kemampuan intelegensia itu meluas, bukan tidak mungkin akhirnya akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik, mental, dan sosial orang yang kecanduan pornografi.
Bahaya Pornografi merusak Otak
Seperti halnya narkoba dan rokok, pornografi dapat menjadi candu bagi para penggunanya. Menjadi persoalan serius, kecanduan pornografi bukan hanya bisa dialami para orang dewasa, tapi juga mengancam anak-anak. Dari awalnya iseng, anak-anak bisa saja kemudian menjadi intens dan rutin mengonsumsi pornografi. Apabila sudah kecanduan, akan sulit untuk mengontrolnya.
Berdasarkan Undang-undang (UU) No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi, pornografi dapat dipahami sebagai pesan dalam berbagai bentuk media komunikasi dan atau pertunjukan di muka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan.
Pornografi antara lain bisa ditemukan di:
- Buku cerita
- Media
- Komik
- Game
- Majalah
- TV Video
- Laman
- Media sosial
Melansir buku pegangan orang tua, Seri Pendidikan Orang Tua:
Mendampingi Anak Manghadapi Bahaya Pornografi yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 2017, ada beberapa faktor penyebab anak bisa terkena pornografi.
Beberapa di antaranya yakni:
Pola asuh yang keliru menyebabkan anak menjadi kesepiah, jenuh, tertekan, pemarah dan lelah Penasaran dan coba-coba mengakses situs berisi muatan pornografi terpengaruh teman sebaya dan lingkungan sekitar Tidak sengaja terkena pornografi ketika mengakses internet Menggunakan waktu luang untuk melakukan hal yang kurang baik
Kecanduan pornografi adalah perilaku berulang untuk melihat hal-hal yang dapat merangsang nafsu seksual dan kehilangan kontrol diri untuk menghentikannya. Kemdikbud mengungkapkan anak dengan kecandunagn pornografi bisa saja diidentifikasi atau dikenali.
Berikut ini beberapa ciri-ciri anak kecanduan pornografi:
Sering tampak gugup apabila ada yang mengajaknya berkomunikasi Malas, enggan belajar, enggak bergaul enggan lepas dari gawainya (gadget) Senang menyendiri, terutama di kamarnya Tidak punya gairah beraktivitas Melupakan kebiasaan baiknya Cemas rahasianya terbongkar Sulit bersosialsiasi, baik dengan keluarga maupun dengan teman-temannya Mudah marah dan tersinggung Pikiran kacau karena selalu tertarik mencari materi pornografi dan menjadi Pelupa dan sulit
Kemajuan teknologi informasih dan komunikasi kini memengaruhi jumlah anak yang terkena pornografi. Namun, para orangtua tetap harus optimis dapat mencegah dan menyelamatkan mereka dari bahaya tersebut. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mencegah anak terkena pornografi.
Mendampingi anak ketika mengakses internet Memberikan pemahaman anak tentang internet sehat dan aman Memasang aplikasi pengaman pada gawainya Menempatkan komputer di ruang keluarga Memberikan pendidikan seks sesuai dengan usia perkembangan Apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi.
Orangtua harus mengajak anak berdialog dan menjelaskan dampak pornografi Mengenali teman dan lingkungan sekitar anak Memberikan perhatian, kasih sayang dan penghargaan terhadap anak Menyepakati aturan yang dibuat bersama antara orangtua dengan anak dalam penggunaan gawainya Melatih anak agar mampu berkata "tidak" terhadap ajakan pornografi
Bahaya Pornografi Pada Anak
Tahap Kecanduan Pornografi
Pornografi secara umum adalah suatu bentuk visual atau lisan yang memuat konten eksploitasi seksual. Pornografi juga dikatakan bisa memberikan dampak negatif pada orang yang sering mengonsumsi konten-kontennya. Bahkan otak manusia bisa jadi tidak berfungsi apabila sudah terlalu sering mengonsumsi konten-konten yang berbau pornografi.
Pornografi secara umum adalah suatu bentuk visual atau lisan yang memuat konten eksploitasi seksual. Pornografi juga dikatakan bisa memberikan dampak negatif pada orang yang sering mengonsumsi konten-kontennya. Bahkan otak manusia bisa jadi tidak berfungsi apabila sudah terlalu sering mengonsumsi konten-konten yang berbau pornografi.
Oleh sebab itu, jangan sampai orang terdekat kita juga menjadi korban kecanduan pornografi ya. Untuk itu, mari kita kenali tanda dari orang yang sudah kecanduan pornografi dan bagaimana cara menghilangkan kecanduan itu.
Tanda Kecanduan Pornografi
1. Sulit menjalin hubungan dengan orang sekitar
Orang yang kecanduan pornografi pasti selalu sibuk dengan gadget sehingga tidak terbiasa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Hal itu terlihat dari perilaku-perilaku seperti mengurung diri di kamar, berkutat hanya pada gadget-nya menghindari bertemu dengan orang lain, dan selalu berusaha mempersingkat komunikasi.
2. Kekurangan gairah dalam kegiatan sehari-hari
Biasanya ketika melakukan kegiatan sehari-hari seperti sekolah atau bekerja, orang yang kecanduan pornografi akan terlihat lesu dan tidak bersemangat. Selain itu nafsu makan juga menghilang. Gairah mereka baru terlihat apabila mereka sudah kembali bisa mengonsumsi konten-konten pornografi.
3. Pekerjaan terbengkalai
Karena gairah melakukan kegiatan sehari-hari menurun, sudah dipastikan pekerjaan, tugas sekolah dan semacamnya akan terbengkalai. Bahkan orang yang pada awalnya sangat aktif pun bisa menjadi pemalas apabila sudah kecanduan pornografi. Hal itu akan berdampak pada nilai-nilai dan prestasi kerja yang menurun.
Tanda Kecanduan Pornografi
1. Sulit menjalin hubungan dengan orang sekitar
Orang yang kecanduan pornografi pasti selalu sibuk dengan gadget sehingga tidak terbiasa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Hal itu terlihat dari perilaku-perilaku seperti mengurung diri di kamar, berkutat hanya pada gadget-nya menghindari bertemu dengan orang lain, dan selalu berusaha mempersingkat komunikasi.
2. Kekurangan gairah dalam kegiatan sehari-hari
Biasanya ketika melakukan kegiatan sehari-hari seperti sekolah atau bekerja, orang yang kecanduan pornografi akan terlihat lesu dan tidak bersemangat. Selain itu nafsu makan juga menghilang. Gairah mereka baru terlihat apabila mereka sudah kembali bisa mengonsumsi konten-konten pornografi.
3. Pekerjaan terbengkalai
Karena gairah melakukan kegiatan sehari-hari menurun, sudah dipastikan pekerjaan, tugas sekolah dan semacamnya akan terbengkalai. Bahkan orang yang pada awalnya sangat aktif pun bisa menjadi pemalas apabila sudah kecanduan pornografi. Hal itu akan berdampak pada nilai-nilai dan prestasi kerja yang menurun.
4. Cepat emosi
Bagian otak yang memproses kecanduan pornografi adalah korteks prefontal otak. Karena bagian itu ada di belakang kening, maka akan sangat berpengaruh pada kestabilan emosi. Orang yang kecanduan pornografi akan mempunyai emosi yang tidak terkontrol dan cenderung agresif. Perubahan emosi yang mendadak juga sering ditemukan. Mereka baru bisa merasa tenang apabila menonton konten pornografi.
Bagian otak yang memproses kecanduan pornografi adalah korteks prefontal otak. Karena bagian itu ada di belakang kening, maka akan sangat berpengaruh pada kestabilan emosi. Orang yang kecanduan pornografi akan mempunyai emosi yang tidak terkontrol dan cenderung agresif. Perubahan emosi yang mendadak juga sering ditemukan. Mereka baru bisa merasa tenang apabila menonton konten pornografi.
Tahap Kecanduan Pornografi
Langkah Orang Tua Melepas Anak Dari Kecanduan Pornografi
Apabila hal ini terjadi pada anak, orang tua harus segera bertindak agar dampaknya bisa segera ditangani. Namun, penanganan masalah anak tidak selalu melibatkan pendidikan atau penanganan kesehatan. Psikolog anak Elizabeth T. Santosa dalam bukunya yang berjudul Raising Kids in Digital Era (2014) menyebutkan bahwa menangani anak yang mengalami adiksi pornografi dimulai dari respon orang tua yang tepat.
Berikut adalah tips yang bisa dilakukan orang tua jika anaknya mengalami adiksi pornografi:
1. Jangan Menuruti Amarah
Mengetahui anak yang keranjingan konten pornografi memang mengecewakan. Tapi, redam kekecawaan Anda sebagai orang tua jangan sampai menjadi amarah. Jika orang tua marah 'membabi buta' dalam mengekspresikan kekecewaannya, maka hal itu sama saja menutup 'pintu' komunikasinya dengan anak. Menahan amarah bukan berarti bersikap lunak kepada anak. Berbicara dengan anak membutuhkan momen yang tepat.
2. Mencari Waktu yang Tepat untuk Berbicara
Jangan pernah tanyakan masalah sensitif secara tiba-tiba apalagi dengan nada tinggi. Carilah waktu yang tepat untuk Anda berbicara dari hati ke hati dengan anak. Ciptakan suasana yang nyaman dan privat. Jauhkan diri dari gangguan suara yang bising atau kehadiran orang lain yang justru membuat anak merasa tidak nyaman untuk berdiskusi. Perhatikan juga psikologis anak apakah ia siap berbicara intens dengan topik bahasan yang sensitif.
3. Menerima Kenyataan
Meskipun kelihatannya sulit, namun ini adalah kenyataan yang harus Anda terima dan hadapi. Tapi, saat ini bukan saatnya terus bersedih. Justru ini waktu yang tepat untuk lebih dekat dengan anak.
Dengan penerimaan, Anda dapat menemukan cara terbaik untuk menangani kasus anak Anda. Jangan sampai orang tua terkesan menutupi bahkan membela perilaku anak. "Percayalah menerima kenyataan pahit ini adalah suatu langkah awal menuju perubahan yang lebih baik. Jangan memberikan nasihat di awal diskusi. Fokus pada masalah kecanduan terlebih dahulu," tulis Lizzie dalam bukunya.
4. Mencari Solusi Bersama
Perubahan positif akan lebih efektif jika timbul dari kesadaran diri anak sendiri. Sebaiknya Anda lebih dahulu menjelaskan apa dampak negatif dari adiksi pornografi hinggan anak benar-benar memahaminya.
Setiap orang tua pada dasarnya mampu mendampingi anaknya untuk menghentikan perilaku kecanduan. Kuncinya adalah konsistensi dan komitmen. Hanya saja, apabila dirasa sulit, sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan psikolog.
Berikut adalah tips yang bisa dilakukan orang tua jika anaknya mengalami adiksi pornografi:
1. Jangan Menuruti Amarah
Mengetahui anak yang keranjingan konten pornografi memang mengecewakan. Tapi, redam kekecawaan Anda sebagai orang tua jangan sampai menjadi amarah. Jika orang tua marah 'membabi buta' dalam mengekspresikan kekecewaannya, maka hal itu sama saja menutup 'pintu' komunikasinya dengan anak. Menahan amarah bukan berarti bersikap lunak kepada anak. Berbicara dengan anak membutuhkan momen yang tepat.
2. Mencari Waktu yang Tepat untuk Berbicara
Jangan pernah tanyakan masalah sensitif secara tiba-tiba apalagi dengan nada tinggi. Carilah waktu yang tepat untuk Anda berbicara dari hati ke hati dengan anak. Ciptakan suasana yang nyaman dan privat. Jauhkan diri dari gangguan suara yang bising atau kehadiran orang lain yang justru membuat anak merasa tidak nyaman untuk berdiskusi. Perhatikan juga psikologis anak apakah ia siap berbicara intens dengan topik bahasan yang sensitif.
3. Menerima Kenyataan
Meskipun kelihatannya sulit, namun ini adalah kenyataan yang harus Anda terima dan hadapi. Tapi, saat ini bukan saatnya terus bersedih. Justru ini waktu yang tepat untuk lebih dekat dengan anak.
Dengan penerimaan, Anda dapat menemukan cara terbaik untuk menangani kasus anak Anda. Jangan sampai orang tua terkesan menutupi bahkan membela perilaku anak. "Percayalah menerima kenyataan pahit ini adalah suatu langkah awal menuju perubahan yang lebih baik. Jangan memberikan nasihat di awal diskusi. Fokus pada masalah kecanduan terlebih dahulu," tulis Lizzie dalam bukunya.
4. Mencari Solusi Bersama
Perubahan positif akan lebih efektif jika timbul dari kesadaran diri anak sendiri. Sebaiknya Anda lebih dahulu menjelaskan apa dampak negatif dari adiksi pornografi hinggan anak benar-benar memahaminya.
Setiap orang tua pada dasarnya mampu mendampingi anaknya untuk menghentikan perilaku kecanduan. Kuncinya adalah konsistensi dan komitmen. Hanya saja, apabila dirasa sulit, sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan psikolog.
5. Menegaskan Kembali Peraturan
Setiap orang tua dan anak pasti memiliki koridor peraturan. Pengalaman ini menjadi momen untuk menegaskan bahwa muatan pornografi sebaiknya dibuang dan dihapus. Selain itu, Anda harus mengambil alih dan membatasi penggunaan perangkat video games dan akses internet yang menjadi sumber kecanduan anak. Anda berhak mengatur anak dengan tujuan untuk menjauhkannya dari dampak negatif pornografi.
6. Menerapkan Hukuman
Apabila aturan main telah disepakati bersama, maka terapkan juga konsekuensi bagi mereka yang melanggar peraturan. Konsekuensi yang efektif adalah konsekuensi yang memberikan efek jera. Tapi jangan sampai menggunakan hukuman fisik, ya.
Sebaiknya apabila anak melanggar, Anda dapat mengambilalih fasilitas yang dimiliki anak. Misalnya saja, jika anak ketahuan masih menonton pornografi di rumah teman atau warnet, Anda bisa memberikan konsekuensi berupa tidak mengizinkan mereka untuk pergi ke rumah teman atau warnet selama sebulan.
7. Memberi Penghargaan atas Perubahan Positif pada Anak
Jika anak bersungguh-sungguh dalam menerapkan aturan main, maka Anda dapat memberikan sebuah penghargaan seperti pelukan atau kalimat-kalimat positif untuk mereka. Misalnya saja dengan mengatakan, "Papa bangga denganmu," atau "Mama yakin kita bisa lebih baik lagi ke depannya."
Dalam memerangi adiksi pornografi pada anak, Anda harus secara berkala mengevaluasi setiap perubahan yang terjadi pada anak. Apabila dirasa positif, jangan ragu untuk memberikan mereka semangat dan perhatian, cinta, dan kasih sayang. Hal itu dilakukan agar anak semangat dan optimis untuk berubah ke arah yang lebih baik.
8. Saling Berproses dan Mengontrol Diri
Perlu diingat bahwa kemungkinan anak untuk kembali terjerumus ke dalam adiksi pornografi bisa saja terjadi kembali. Jadilah teman terbaik anak, sehingga mereka bisa bercerita kepada Anda apabila keinginan tersebut muncul kembali. Ajarkan mereka langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari keinginan tersebut, misalnya saja dengan berolahraga.
Sumber Referensi
Sumber Video : SEMAI ORG
Sumber Website : health.kompas.com | health.kompas.com | orami.co.id | kumparan.com
Perlu diingat bahwa kemungkinan anak untuk kembali terjerumus ke dalam adiksi pornografi bisa saja terjadi kembali. Jadilah teman terbaik anak, sehingga mereka bisa bercerita kepada Anda apabila keinginan tersebut muncul kembali. Ajarkan mereka langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari keinginan tersebut, misalnya saja dengan berolahraga.
Langkah Orang Tua Melepas Anak Dari Kecanduan Pornografi
Sumber Referensi
Sumber Video : SEMAI ORG
Sumber Website : health.kompas.com | health.kompas.com | orami.co.id | kumparan.com