Faktor Yang Mempengaruhi User Experience Design

Pada pembahasahan kali ini saya akan membahasa apa saja Faktor yang Mempengaruhi User Experience Design. UX design punya peranan yang sangat besar terhadap kesuksesan digital product. Tapi apa maksud peranan UX design ini? Banyak mungkin yang masih bingung, sebenernya apa sih peranan UX design.

Kenapa UX design punya peran mensukseskan digital product? Kalo kita menjawab karena UX design memikirkan kemudahan penggunaan digital product atau aplikasi, jawaban itu benar. Memang UX design mengedepankan sisi kemudahan bagi user.

Tapi UX design sudah berkembang dan mengakomodasi hal-lain selain kemudahan pengunaan aplikasi. Hal-hal lain ini juga perlu diperhatikan, agar user tidak hanya merasakan kemudahaan penggunaan aplikasi, tapi juga merasakan experience baik lainnya yang akan membuat mereka merasa “keren aplikasinya nih”, sehingga product kita dikatakan sukses.
Faktor Yang Mempengaruhi User Experience Design
7 Faktor UX design | Sumber Gambar (interaction-design.org)
Apa saja hal-hal lain yang menjadi faktor UX design mensukseskan digital product?

1. Useful
Kalau product tidak berguna bagi user atau customer, kenapa kita bikin product itu? hehe. Jika tidak memiliki goals, kita tidak mungkin dapat bersaing untuk dapat perhatian user atau customer di market yang penuh dengan product yang punya goals dan kegunaan.

Perlu kita catat bahwa, useful tergantung dari kacamata user. Product dapat dianggap useful jika kita memberikan manfaat non-practical seperti rasa fun atau rasa senang karena estetikanya.

2. Usable
Usability berkaitan dengan kemungkinan user untuk secara efektif dan efisien mencapai goal akhirnya dengan menggunakan product kita. Product dapat dikatakan berhasil atau sukses jika tidak dapat digunakan tetapi cenderung tidak digunakan. Usability yang buruk sering dikaitkan dengan versi pertama product. Kita bisa mengambil satu contoh ketika MP3 pertama kali di-launch.

MP3 kehilangan pangsa pasarnya ketika iPod di-launch, karena iPod lebih dapat digunakan ketimbang MP3. iPod bukan MP3 player pertama tapi iPod adalah MP3 player pertaman yang benar-benar dapat digunakan.

3. Findable
Findable mengacu pada the idea of product harus gampang ditemukan di tempat product tersebut dijual. Selain itu konten didalamnya juga harus findable. Jika kita tidak bisa menemukan product, kita tidak akan membelinya, kita tidak akan memakainya, dan ini berlaku bagi seluruh user.

Bayangkan ketika kita membaca koran, halamannya diatur acak, tidak diatur kedalam bagian-bagian seperti bagian Olahraga, Hiburan, Bisnis dan lain sebagainya. Kesulitan gak untuk baca korannya?

4. Credible
Randall Terry mengatakan “Fool me once, shame on you. Fool me twice, shame on me.”. Sekarang ini, user tidak akan memberikan kesempatan kedua untuk ditipu. Ada banyak opsi untuk user memilih penyedia product yang credible.

Credible disini berkaitan dengan kemampuan user untuk mempercayai product yang kita sediakan. Bukan hanya itu, product juga harus mampu melakukan pekerjaannya dengan waktu yang sewajarnya serta informasi yang diberikan akurat dan cocok dengan goalsnya user.

Hampir tidak mungkin memberikan experience kepada user jika user berpikir bahwa product owner atau product creator berbohong atau melebih-lebihkan, seperti badut dengan niat yang buruk, user akan dengan mudah mencari product yang serupa ditempat lain.

5. Desirable
Desirability disampaikan melalui branding, image, identity, nilai estetika dan emotional design. Semakin desirablenya product maka semakin besar kemungkinan user untuk menceritakan dan menyampaikan ke calon user lain terhadap experiencenya memakai product tersebut.

6. Accessible
Accesible adalah tentang memberikan experience yang dapat diakses oleh user, baik user tanpa disability maupun user dengan disability, seperti gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan pergerakan dan lain sebagainya.

Desain untuk user disability sering dianggap perusahaan sebagai pemborosan uang karena mereka berpikir bahwa user disability populasinya kecil. Padahal ketika kita mendesain product untuk user disability juga, kita sering menemukan bahwa product juga akan mudah digunakan oleh user tanpa disability. Jadi jangan abaikan accessibility ya.

7. Valuable
Product harus memberikan value. Product harus memberikan value pada bisnis yang membangun product dan kepada user yang membeli atau menggunakan product. Tanpa value, kemungkinan keberhasilan dan kesuksesan product di awal waktu pada akhirnya akan menjadi gagal atau tidak sukses.

Designer harus ingat bahwa value adalah salah satu pengaruh utama pada keputusan pembelian. Product dengan harga Rp 100.000 yang mampu memecahkan masalah senilai Rp 1.000.000 adalah product yang dikatakan sukses, dibandingkan product dengan harga Rp 1.000.000 yang mampu menyelesaikan masalah senilai Rp 100.000.

Jadi sebagai UI/UX designer yang mencoba membangun product yang baik, kita harus selalu ingat 7 faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut harus selalu menjadi pedoman utama agar product dapat sukses sesuai kebutuhan dan keinginan user dan bisnis. Kita dapat membuat semacam checklist dari 7 faktor tersebut terhadap setiap product yang kita desain.

Sumber Referensi : interaction-design