Perancangan Terstruktur

Pengertian Perancangan Terstruktur 
yaitu Aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat di implementasikan (diotomatisasikan).

Pengertian Perancangan Terstruktur (bagan terstruktur)

Pengertian Rancangan ialah Outline, sketsa, perancangan dari bentuk atau struktur sebuah kegiatan/ pekerjaan.

Aspek dan Elemen Perancangan Terstruktur
  1. Aspek Perancangan Terstruktur
    • Membantu pemecahan masalah
    • Melakukan penyederhanaan sistem
    • Menggunakan graphic tool agar sistem dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti
    • Memberikan rangkaian strategi unutk pengembangan solusi
    • Memberikan kriteria dalam mengevaluasi solusi dengan melihat pada permasalahan aslinya
  2. Elemen Perancangan Terstruktur

A. Modul
Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari : input (masukan), output (keluaran), fungsi, mekanisme, dan data internal.
Perancangan Terstruktur

B. Bagan Terstruktur (Structured Chart)
  1. Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul- modul, organisasi, dan komunikasi
  2. Keuntungan :
    • Menggunakan gambar
    • Dapat dipartisi
    • Fleksibel
    • Input sangat berguna pada implementasi
    • Membantu pemiliharaan

C. Strategi Perancangan
  1. Untuk memperoleh sebuah rancangan yang baik dengan cepat dapat digunakan alternative strategi sebagai berikut :
    • Analisa Transformasi (Transform Analysis)
    • Analisa Transaksi (Transaction Analysis)
  2. Apa itu Analisa Transformasi?
    • Analisa Transformasi adalah suatu strategi utama untuk merancang sistem yang seimbang (Balanced System)
    • Juga dikenal sebagai Perancangan Pusat Transformasi (Transformation Centered Design)
    • Masukan untuk Analisa Transformasi adalah Diagram Aliran Data (DAD/ DFD)
    • Keluaran dari Analisa Transformasi adlah sebuah Bagan Terstruktur

Langkah yang harus dilakukan pada Analisa Transformasi :
  1. Buat DAD dari sistem atau bagian sistem yang akan dirancang
    • Jika tahap analisa menggunakan Analisa Terstruktur, maka DAD telah tesedia
    • Jika tahap analisa tidak menggunakan Analisa  Terstruktur, maka perlu dibuat DAD-nya terlebih dahulu
  2. Identifikasi Pusat Transformasi dari DAD
    • Pusat Transformasi (Central Transform adalah bagian dari DAD yang berisi fungsi- fungsi esensial dari sistem, dan tidak tergantung pada implementasi khusus daru masukan/ keluaran
    • Dapat dilakukan dengan dua cara:
      • Melihat DAD yang bersangkutan dan menentukan pusatnya
      • Menentukan cabang DAD yang merupakan “afferent”, kemudian menentukan pusat DAD
  3. Buat sebuah Bagan Terstruktur (First Cut)
    • Tujuan dari Analisa Transformasi adalah mengubah sebuah DAD menjadi Bagan Terstruktur
  4. Perbaiki Bagan Terstruktur dengan berpedoman pada kriteria perancangan terstruktur
  5. Periksa bahwa Bagan Tersusun memenuhi spesifikasi yang diinginkan

Mengapa perlu Analisa Transaksi?
  1. Karena Analisa Transformasi tidak selalu dapat digunakan
  2. Beberapa item mempunyai tanda (tag) yang membutuhkan  pengolahan berbeda untuk setiap tag. Hal ini menyebabkan sebuah DAD trpisah dan kemudian menyatu kembali. Keadaan ini dapat terjadi dimana saja.
  3. Setiap pemisahan disebut sebagai sebuah Pusat Transaksi. Setiap item adalah sebuah transaksi
  4. Analisa Transformasi tidak dapat digunakan untuk Pusat Transaksi. Oleh karena itu kita perlu Analisa Transaksi.

Apa itu transaksi?
  1. Sebuah  transaksi didefinisikan sebagai Elemen data, control, sinyal, kejadian ( event) atau perubahan status yang menyebabkan mulainya (trigger) suatu tindakan atau urutan dari tindakan-tindakan.
  2. Definisi lain yang cocok untuk Perancangan Terstruktur adalah sebagai berikut : Sebuah transaksi adalah suatu data yang dapat berbentuk salah satu dari pada beberapa jenis (type), dimana setiap jenisnya membutuhkan pengolahan yang berbeda. ( biasanya transaksi mengandung sebuah “tag” yang menunjukkan jenisnya).

D. Optimasi dari perancangan (Design Heuristic)

Langkah- langkah Dalam Strategi Perancangan Terstruktur
  1. Rancangan dimulai dari diagram rinci (tingkat diagram setelah nol)
  2. Tentukan sifat dari information flow
    • Transaction flow
    • Transformation flow
  3. Jika transaction
    • Tentukan pusat transaksi
    • Tentukan arah sesuai nilai transaksi
    • Buat bagan awal (first cut)
    • Jika transformation :
    • Tentukan aliran masukan ( afferent)
    • Tentukan aliran keluaran (efferent)
    • Tentukan pusat transformasi
    • Buat bagan awal (first cut)
  4. Perbaiki (refine) bagan terstruktur
  5. Buat interface dan diagram akses data
  6. Review bersama analis dan programmer. Jika masih diperlukan perbaikan kembali ke 1. Selain itu buat rancangan rinci
  7. Buat rancangan rinci

Sumber Referensi :

  1. http:// www.docstoc.com/docs/102289143/DFD-20part-202. 6 Januari 2013.
  2. Hartono. Jogiyanto.2005.Analisis dan Desain.Andi Offset.Yogyakarta.
  3. Pohan. I., Husni.1997.Pengantar Perancangan Sistem.Penerbit Erlangga.Jakarta.
  4. Raymond Mc. Leod, Jr.2001.Sistem Informasi Manajemen.PT Prehalindo.Jakarta.
  5. HM., Jogianto. 1989. ANALISA & DISAIN Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.