Konsep Dasar Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika (Komputer). Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu.
Untuk diperbandingkan, dikombinasi melalui transformasi, maupun diekstrak melalui berbagai analisis statistik multivariat yang rumit, di mana setiap saluran berfungsi sebagai satu variabel informasi spektral.
Proses Digitalisasi Citra
1. Digitalisasi Spasial
Sampling, Proses representasi suatu daerah dengan ukuran tertentu pada gambar kontinu ke dalam grid bujursangkar.

Contoh Citra Dalam Pixel yang Berbeda

2. Digitalisasi Intensitas
Kuantisasi, proses membagi-bagi warna kontinu menjadi G buah warna, Biasanya G diambil dari perpangkatan 2.
Dimana:
G = Jumlah kemungkinan warna (derajat keabuan)
m = pixel depth / kapasitas yang diperlukan untuk menyimpan sebuah informasi (dalam bit).
Contoh Soal
Catatan:
Semakin besar derajat keabuan yang dipakai untuk merepresentasikan citra kontinu, semakin bagus citra digital yang akan dihasilkan karena jumlah warna yang dapat direpresentasikan semakin banyak.
Elemen Citra Digital
1. Warna (Color) 2. Kecerahan (Brightness)
3. Kepekatan/ Konsentrasi Warna (Saturation)
4. Corak (Hue)
SISTEM PEREKAMAN CITRA
Ada 2 Jenis Citra berdasarkan sistem perekaman citra:
- Citra Kontinu, citra yang dihasilkan dari sistem optic yang menerima sinyal analog. Contoh: kamera analog.
- Citra Diskrit, citra yang dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu. Contoh: kamera digital, scanner.
Macam-Macam Koodinat Sistem


FORMAT CITRA
Cara penyimpanan informasi dalam citra (citra biner, skala keabuan, warna dan warna berindeks).
KARAKTERISTIK CITRA
1. Ukuran 2. Resolusi
3. Cara Penyimpanan
4. Kompres Data
TIPE CITRA BERDASARKAN FORMAT PENYIMPANANNYA
1. Citra Biner
Hitam = 0 , putih = 1
Contoh:

Kemungkinan warna antara hitam (min) dan putih (maks).
Contoh:
Skala keabuan 4 bit, maka jumlah kemungkinan warnanya/ derajat keabuannya 24 = 16 warna dengan rentang nilai kemungkinan warna 0 (min) – 15 (maks).

Ada beberapa kasus untuk menentukan memori yang dibutuhkan untuk menyimpan file dari citra.
3. Citra Warna (True Color)
Adalah citra yang berkomponen RGB;
- Red = minimal putih, maksimal merah
- Green = minimal putih, maksimal hijau
- Blue = minimal putih, maksimal biru
Citra warna maksimal 24 bit. RGB merupakan citra warna pada layar
Citra cat berkomponen CMY (Cyan, Magenta, Yellow)
4. Citra Warna Berindeks
Citra warna berindeks adalah citra yang jenis nilai warnanya di beri indeks atau penomoran.

Memori Penyimpanan Citra
Contoh 1.
Ukuran file dengan header, Ukuran header adalah H byte, ukuran citra 100 x 100 byte monokrom, maka ukuran file BMP tersebut adalah H + data citra = H + 10000 byte
Contoh 2.
Ukuran file tanpa header, Sebuah citra 8 bit dengan ukuran 200 x 100 piksel maka memori yang dibutuhkan untuk menyimpan data citra tersebut (tanpa header) adalah dalam satuan bit: Memori = Ukuran citra x Skala Keabuan = 200 x 100 x 8 = 160000 bit
Contoh 3.
Ukuran file tanpa header, Berapakah memori yang dibutuhkan dalam suatu citra berukuran 320 x 300 pixel dengan 16 derajat keabuan ! Diketahui : 16 derajat keabuan = 4 bit ( 24=16). Jawab: 320 x 300 x 4 = 384000 bit = 48000 byte
Contoh 4.
Ukuran file berdasarkan hasil pencitraan, Diketahui scanner 100 dpi dan scanner 500 dpi akan digunakan untuk pencitraan sebuah foto berwarna dengan ukuran 3 x 4 inch, bandingkan ukuran citra digital yang dihasilkan dari kedua scanner tersebut dan berdasarkan ukurannya sebaiknya citra digital masing-masing scanner disimpan kedalam disket 1,44 Mb atau CD 600 Mb?

Demikian artikel mengenai Konsep Dasar Citra dan Sistem Perekaman Citra, semoga informasi yang diberikan bermanfaat.

